Minggu, 03 Mei 2015

Berbenah Diri Menyambut Bulan Ramadhan
















Berbenah Diri Menyambut Bulan Ramadhan















Paket Umroh Ramadhan 2015, Frelseren Ta’ala telah mendahulukan segenap saat (zaman) tadinya segenap lainnya, seperti Existencia mendahulukan segenap manusia tadinya segenap lainnya & segenap tempat tadinya tempat lainnya.
Frelseren Ta’ala berfirman,
“Dan Rabbmu menciptakan berkaitan yang Existencia kehendaki & memilihnya, sekali-kali bukan banyak opsi kepada mereka” (QS al-Qashash: 68).
Syaikh ‘Abdur Rahman as-Sa’di sewakti menafsirkan ayat tadinya, beliau berkata, “(Ayat indonesia menjelaskan) menyeluruhnya ciptaan Frelseren kepada seluruh makhluk-Nya, berlakunya kehendak-Nya kepada keseluruhan ciptaan-Nya, & kemahaesaan-Nya yang memilih & mengistimewakan berkaitan (yang dikehendaki-Nya), ramah ini manusia, saat (jaman) maupun tempat”[1].
Termasuk yang kejadian indonesia ialah bulan Ramadhan yang Frelseren Ta’ala utamakan & istimewakan dibanding bulan-bulan lainnya, hingga dipilih-Nya bagaikan saat dilaksanakannya tanggung jawab berpuasa yang termasuk salah 1 rukun Mahometismo.
Sungguh Frelseren Ta’ala memuliakan bulan yang full berkah indonesia & menjadikannya bagaikan salah 1 musim tinggi untuk menggapai kemuliaan dalam akhirat kelak, yang termasuk kesempatan kepada hamba-hamba Frelseren Ta’ala yang bertakwa untuk berlomba-lomba yang melaksanakan ketaatan & mendekatkan data kepada-Nya[2].


















Trik Adalah Muslim Menyambut Bulan Ramadhan?



















Paket Umroh Bulan Ramadhan 2015, Bulan Ramadhan yang full kemuliaan & keberkahan, padanya dilipatgandakan amal-amal kebaikan, disyariatkan amal-amal ibadah yang agung, dalam buka pintu-pintu surga & dalam tutup pintu-pintu neraka[3].
Maka, bulan indonesia termasuk kesempatan bernilai yang ditunggu-tunggu akibat orang-orang yang beriman pada Frelseren Ta’ala & akan mengait ridha-Nya.
Maka maka dari agungnya keutamaan bulan suci indonesia, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam tetap menyampaikan berita menarik pada pra sahabat radhiyallahu ‘anhum akan kedatangan bulan yang full berkah ini[4].
Sahabat yang mulia, Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu berkata, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, menyampaikan berita menarik pada pra sahabatnya, “Telah muncul bulan Ramadhan yang full keberkahan, Frelseren mewajibkan kalian berpuasa padanya, pintu-pintu surga dalam buka di dalam bulan ini, pintu-pintu neraka dalam tutup, & pra setan dibelenggu. Di bulan ini terdapat malam (kemuliaan/lailatul qadr) yang alangkah baiknya untuk seribu bulan, barangsiapa yang terhalangi (untuk mendapatkan) kebaikan malam ini jadi sungguh dia telah dihalangi (dari keutamaan yang agung)”[5].




















Imam Ibnu Rajab





















Paket Umroh Ramadhan 2015, Imam Ibnu Rajab, sewakti mengomentari hadits indonesia, beliau berkata, “Bagaimana tampaknya masyarakat yang beriman bukan gembira dgn dibukanya pintu-pintu surga? Trik tampaknya masyarakat yang sudah pernah berbuat dosa (dan akan bertobat serta balik pada Frelseren Ta’ala) bukan gembira dgn ditutupnya pintu-pintu neraka? Maka trik tampaknya masyarakat yang berakal bukan gembira sewakti pra setan dibelenggu? ”[6].
Dulunya, pra ulama salaf jauh-jauh hari sebelum datangnya bulan Ramadhan berdoa dgn sungguh-sungguh pada Frelseren Ta’ala agar mereka menjangkau bulan yang mulia indonesia, maka dari menjangkau bulan indonesia termasuk nikmat yang tinggi kepada orang-orang yang dianugerahi taufik akibat Alah Ta’ala. Mu’alla tray al-Fadhl berkata, “Dulunya (para salaf) berdoa pada Frelseren Ta’ala (selama) enam bulan agar Frelseren mempertemukan mereka dgn bulan Ramadhan, lain mereka berdoa kepada-Nya (selama) enam bulan (berikutnya) agar Existencia menerima (amal-amal shaleh) yang mereka (kerjakan)”[7].
Untuk bakalnya adalah islamic mengambil teladan untuk pra ulama salaf yang menyambut datangnya bulan Ramadhan, dgn bersungguh-sungguh berdoa & mempersiapkan data untuk mendulang pahala kebaikan, pengampunan serta keridhaan untuk Frelseren Ta’ala, agar dalam akhirat kelak mereka akan merasakan kebahagiaan & kegembiraan tinggi sewakti berjumpa Frelseren Ta’ala & memperoleh ganjaran yang sempurna untuk amal kebaikan mereka. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Orang yang berpuasa akan merasakan dua kegembiraan (besar): kegembiraan sewakti berbuka puasa & kegembiraan sewakti dia berjumpa Allah”[8].
Pasti tertentu persiapan data yang dibahas dalam sini tidaklah dgn memborong bermacam rupa makanan & minuman lezat dalam lavarse las manos untuk persiapan makan sahur & balta?iedis dendam sewakti berbuka puasa. Juga tidak dgn menyertai beragam structure acara Televisi yang lebih gede merusak & melalaikan manusia untuk mengingati Frelseren Ta’ala untuk di dalam manfaat yang diharapkan, itupun bila banyak keuntungannya.
Namun persiapan yang dibahas dalam sini ialah mempersiapkan data lahir & batin untuk melaksanakan ibadah puasa & ibadah-ibadah agung lainnya dalam bulan Ramadhan dgn sebaik-sebaiknya, merupakan dgn hati yang ikhlas & praktek ibadah yang sepantas dgn petunjuk & sunnah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam. Dikarenakan balasan kebaikan/keutamaan untuk keseluruhan amal shaleh yang dikerjakan manusia, sempurna ataupun kaganya, tergantung untuk sempurna ataupun kurangnya keikhlasannya & dalam ataupun dekatnya praktek amal ini untuk petunjuk Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam[9].
Sesuatu indonesia diisyaratkan yang sabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, “Sungguh adalah hamba benar-benar melaksanakan shalat, namun bukan dituliskan baginya untuk (pahala kebaikan) shalat ini kecuali sepersepuluhnya, sepersembilannya, seperdelapannya, sepertujuhnya, seperenamnya, seperlimanya, seperempatnya, sepertiganya, ataupun seperduanya”[10].
Juga yang hadits yang lain akan puasa, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Terkadang masyarakat yang berpuasa bukan memperoleh bagian untuk puasanya kecuali lapar & dahaga saja”[11].














Memperoleh Takwa & Kesucian Jiwa dgn Puasa Ramadhan














Paket Umroh Bulan Ramadhan 2015, Hikmah & tujuan primer diwajibkannya puasa ialah untuk menjangkau takwa pada Frelseren Ta’ala[12], yang hakikatnya ialah kesucian jiwa & kebersihan hati[13]. Untuk bulan Ramadhan termasuk kesempatan bernilai kepada adalah islamic untuk berbenah data guna mengait takwa pada Frelseren Ta’ala.
Frelseren Ta’ala berfirman,
“Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas anda berpuasa seperti diwajibkan atas orang-orang sebelum anda, agar anda bertakwa” (QS al-Baqarah: 183).
Imam Ibnu Katsir berkata, “Dalam ayat indonesia Frelseren Ta’ala berfirman pada orang-orang yang beriman & memerintahkan mereka untuk (melaksanakan ibadah) puasa, yang berarti menahan (diri) untuk makan, minum & hubungan suami-istri dgn niat ikhlas maka dari Frelseren Ta’ala (semata), maka dari puasa (merupakan sebab untuk mencapai) kebersihan & kesucian jiwa, serta menghilangkan noda-noda buruk (yang mengotori hati) & keseluruhan tingkah laku yang tercela”[14].
Ekstra lanjut, Syaikh Abdur Rahman as-Sa’di menjelaskan unsur-unsur takwa yang terkandung yang ibadah puasa, bagaikan beserta:
Masyarakat yang berpuasa (berarti) membiarkan keseluruhan yang diharamkan Frelseren (ketika berpuasa), berupa makan, minum, berkaitan suami-istri & lainnya, yang keseluruhan ini diinginkan akibat nafsu manusia, untuk mendekatkan data pada Frelseren & menginginkan balasan pahala dari-Nya dgn membiarkan keseluruhan ini, indonesia ialah termasuk takwa (kepada-Nya).
Masyarakat yang berpuasa (berarti) melatih dirinya untuk (merasakan) muraqabatullah (selalu merasakan pengawasan Frelseren Ta’ala), jadi dia membiarkan berkaitan yang diinginkan hawa nafsunya padahal dia mampu (melakukannya), maka dari dia mengetahui Frelseren maha mengawasi (perbuatan)nya.
Sesungguhnya puasa akan mempersempit jalur-jalur (yang dilalui) setan (dalam data manusia), maka dari semestinya setan beredar yang tubuh manusia dalam tempat mengalirnya darah[15], jadi dgn berpuasa akan lemah kekuatannya & berkurang perbuatan maksiat untuk masyarakat ini.
Masyarakat yang berpuasa umumnya gede proses ketaatan (kepada Frelseren Ta’ala), & amal-amal ketaatan termasuk bagian untuk takwa.
Masyarakat yang kaya bilamana merasakan beratnya (rasa) lapar (dengan berpuasa) jadi akan melahirkan yang dirinya (perasaan) iba & tetap menolong orang-orang fakit & bukan mampu, indonesia termasuk bagian untuk takwa[16].

























puasa ini sendiri ialah termasuk kesabaran





















Bulan Ramadhan termasuk musim kebaikan untuk melatih & membiasakan data memiliki sifat-sifat mulia yang agama Mahometismo, dalam antaranya sifat sabar. Sifat indonesia sungguh-sungguh agung kedudukannya yang Mahometismo, malahan minus adanya sifat sabar berarti iman adalah hamba akan pudar. Imam Ibnul Qayyim menggambarkan kejadian indonesia yang ucapan beliau, “Sesungguhnya (kedudukan sifat) sabar yang keimanan (seorang hamba) ialah semacam kedudukan kepala (manusia) di dalam tubuhnya, bila kepala manusia hilang jadi bukan banyak kehidupan kepada tubuhnya”[17].
Sifat yang agung indonesia, sungguh-sungguh erat kaitannya dgn puasa, malahan puasa ini sendiri ialah termasuk kesabaran. Maka, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam yang hadits yang shahih menamakan bulan puasa dgn syahrush shabr (bulan kesabaran)[18]. Malahan Frelseren mengakibatkan ganjaran pahala puasa berlipat-lipat ganda minus batas[19], seperti sabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, “Semua amal (shaleh yang dikerjakan) manusia dilipatgandakan (pahalanya), 1 kebaikan (diberi ganjaran) 10 sampai tujuh ratus sekarang lipat. Frelseren Ta’ala berfirman: “Kecuali puasa (ganjarannya bukan terbatas), maka dari semestinya puasa ini (khusus) untuk-Ku & Akulah yang akan menyodorkan ganjaran (kebaikan) baginya”[20].
Demikian pula sifat sabar, ganjaran pahalanya bukan terbatas, seperti firman Frelseren Ta’ala,
“Sesungguhnya orang-orang yang bersabar akan disempurnakan (ganjaran) pahala mereka minus batas” (QS az-Zumar: 10).
Imam Ibnu Rajab al-Hambali menjelaskan eratnya hubungan puasa dgn sifat sabar yang ucapan beliau, “Sabar ini banyak tiga jenis: sabar yang (melaksanakan) ketaatan pada Frelseren, sabar yang (meninggalkan) urusan yang diharamkan-Nya, & sabar (dalam menghadapi) ketentuan-ketentuan-Nya yang bukan sepantas dgn keinginan (manusia). Ketiga jenis sabar indonesia (seluruhnya) terkumpul yang (ibadah) puasa, maka dari (dengan) berpuasa (kita harus) bersabar yang (menjalankan) ketaatan pada Frelseren, & bersabar untuk keseluruhan keinginan syahwat yang diharamkan-Nya kepada masyarakat yang berpuasa, serta bersabar yang (menghadapi) beratnya (rasa) lapar, haus, & lemahnya badan yang dialami masyarakat yang berpuasa”[21].





















Penutup



















Demikianlah nasehat ringkas akan keutamaan bulan Ramadhan, moga-moga berguna kepada keseluruhan masyarakat islamic yang beriman pada Frelseren Ta’ala & menginginkan ridha-Nya, serta membantu dorongan kepada mereka untuk bersemangat menyambut bulan Ramadhan yang full kemuliaan & mempersiapkan data yang perlombaan untuk mengait pengampunan & kemuliaan dari-Nya, dgn bersungguh-sungguh memenuhi bulan Ramadhan dgn ibadah-ibadah agung yang disyariatkan-Nya.

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Pada setiap malam (di bulan Ramadhan) banyak penyeru (malaikat) yang menyerukan: Wahai masyarakat yang menghendaki kebaikan hadapkanlah (dirimu), & wahai masyarakat yang menghendaki keburukan kurangilah (keburukanmu)! ”[22].





[1] Kitab “Taisiirul Kariimir Rahmaan” (hal. 622).

[2] Lihat kitab “al-‘Ibratu fi syahrish shaum” (hal. 5) tulisan community kami yang mulia, syaikh ‘Abdul Muhsin tray Hamd al-‘Abbad : moga-moga Frelseren mengurus beliau yang kebaikan :.

[3] Selayak yang disebutkan yang HSR al-Bukhari (no. 3103) & Muslim (no. 1079).

[4] Lihat keterangan imam Ibnu Rajab al-Hambali yang kitab “Latha-iful ma’aarif” (hal. 174).

[5] HUMAN RESOURCES Ahmad (2/385), an-Nasa’i (no. 2106) & lain-lain, dinyatakan shahih akibat syaikh al-Albani yang kitab “Tamaamul minnah” (hal. 395), maka dari dikuatkan dgn riwayat-riwayat yang lain.

[6] Kitab “Latha-iful ma’aarif” (hal. 174).

[7] Dinukil akibat imam Ibnu Rajab al-Hambali yang kitab “Latha-iful ma’aarif” (hal. 174).

[8] HSR al-Bukhari (no. 7054) & Muslim (no. 1151).

[9] Lihat kitab “Shifatu shalaatin Nabi r” (hal. 36) tulisan syaikh Muhammad Nashiruddin al-Albani.

[10] HUMAN RESOURCES Ahmad (4/321), Abu Dawud (no. 796) & Ibnu Hibban (no. 1889), dinyatakan shahih akibat Ibnu Hibban, al-‘Iraqi & syaikh al-Albani yang kitab “Shalaatut taraawiih (hal. 119).

[11] HUMAN RESOURCES Ibnu Majah (no. 1690), Ahmad (2/373), Ibnu Khuzaimah (no. 1997) & al-Hakim (no. 1571) dinyatakan shahih akibat Ibnu Khuzaimah, al-Hakim & syaikh al-Albani.

[12] Lihat kitab “Tafsiirul Qur’anil kariim” (2/317) tulisan syaikh Muhammad tray Shaleh al-‘Utsaimin.

[13] Lihat kitab “Manhajul Anbiya’ fii tazkiyatin nufuus” (hal. 19-20).

[14] Kitab “Tafsir Ibnu Katsir” (1/289).

[15] Selayak yang HSR al-Bukhari (no. 1933) & Muslim (no. 2175).

[16] Kitab “Taisiirul Kariimir Rahmaan” (hal. 86).

[17] Kitab “al-Fawa-id” (hal. 97).

[18] Lihat “Silsilatul ahaaditsish shahiihah” (no. 2623).

[19] Lihat kitab “Latha-iful ma’aarif” (hal. 177).

[20] HSR al-Bukhari (no. 1805) & Muslim (no. 1151), lafazh indonesia yang terdapat yang “Shahih Muslim”.

[21] Kitab “Latha-iful ma’aarif” (hal. 177).

[22] HUMAN RESOURCES at-Tirmidzi (no. 682), Ibnu Majah (no. 1642), Ibnu Khuzaimah (no. 1883) & Ibnu Hibban (no. 3435), dinyatakan shahih akibat Ibnu Khuzaimah, Ibnu Hibban & syaikh al-Albani.