Rabu, 18 Maret 2015

Problematika Wanita Pekerja


Problematika Wanita Pekerja



Paket Umroh Bulan April 2015 ,Wanita karir, dalam segala levelnya, kian hari kian mewabah. Dari posisi pucuk pimpinan negeri, top executive, hingga kondektur bus terlebih-lebih tukang becak. Hingga kini boleh dibilang nyaris tidak ada jenis profesi yang belum terambah kaum hawa.Nampaknya, wanita sudah melewati kehidupannya yang khas pada era agraris. Pada era tersebut ia adalah makhluk rumah sejati. Ia mengasuh anak-anaknya dgn setia, juga berperan dalam perekonomian keluarga dengan aktivitas di ladang-ladang tradisional seputar rumahnya. Dalam mitos pertanian, wanita adalah petani pertama di muka bumi ini. Sang suami, berkelana dari hutan ke hutan, padang ke padang untuk berburu binatang. Ketika binatang-binatang tertentu ternyata diketahui dapat dipelihara dan diternakkan maka pertanian dikembangkan secara intensif. Wanita pun masih tak beranjak dari posisinya. Mereka tahu kapan menemui suami di ladang, menyusui anak, dan kapan wajib menanak nasi dirumah. Dan yg khas, mereka tidak pernah bekerja pada suami orang lain.


Materialisme yang subur pada masa Renaissance



Materialisme yg maju pada masa Renaissance sudah menggiring manusia pada era industrialisasi. Pandangan baru ini melihat wanita dan laki-laki sama saja kodratnya, yakni sebagai faktor produksi. Hanya saja dgn dilatarbelakangi alasan fisik dan kelas sosial yanmg berlaku upah upaya wanita selalu nomor dua. Kapitalisme menghancurkan industri rumah tangga satu persatu. Satu superpabrik dgn multi produksi cukup tuk satu kota atau negara. Dan manusia pekerja tersedot ke dalamnya, termasuk wanita. Paket Umroh Bulan Ramadhan 2015

berbaur dengan pria memasuki pabrik untuk menjadi pekerja atau buruh


Wanita pun akhirnya berduyun-duyun meninggalkan “istananya”, berbaur dengan pria memasuki pabrik untuk menjadi pekerja atau buruh dengan upah rendah. Ketika itu pula, mulai terdengar jerit tangis para balita yang pagi hari sudah kehilangan ibunya.

“Dengan bekerja, saya mampu membelikan susu anak saya dan membelikan banyak mainan untuk mereka. Suatu hal yang sulit apabila saya sebatas mengandalkan gaji suami yang pas-pasan.” Demikian argumen yang sering kita dengar yang sepintas mungkin sangat manusiawi. Akan tetapi sayang, harga yang dibayar terlampau mahal dari semata-mata sekedar susu formula dan mainan anak-anak. Kasih sayang yg hilang, kecemasan, dan ketakutan anak-anak ketika ditinggal sang ibu, akan masuk ke alam bawah sadarnya dan mempengaruhi perkembangan pribadinya hingga kelak dia dewasa. Pendidikan dien dan akhlak pun merupakan hal yang paling sulit jika seharian sebatas berinteraksi dgn pembantu dan dididik televisi. Lantas, bagaimanakah jadinya generasi ini?


Motif yang lain yang lebih tinggi tinggi tingkatannya


Motif lainnya yg lebih tinggi tingkatannya adalah motif psikologis serta tuntutan untuk mengaplikasikan ilmu yg telah dicapai. Gerakan emansipasi yg didengungkan wanita barat sudah berhasil memancing naluri wanita seantero bumi untuk bergerak memperlihatkan eksistensinya. Wanita memang hebat. Banyak diantara wanita yang tidak kalah sukses malahan lebih berprestasi daripada kaum pria. Akan tetapi, di lain pihak, munkinkah para wanita menjadi “super women” yg sukses dalam menjalankan peran gandanya? Jika kemudian statistik memperlihatkan angka kriminalitas, perceraian, perselingkuhan meningkat dikarenakan terabaikannya keluarga sebagai basis pendidikan moral yg utama, sungguh, lagi-lagi harga yang dibayar terlalu mahal. Umroh Bulan April 2015



wanita bekerja didorong oleh tuntutan untuk mengaplikasikan ilmu yang telah ia dapat



Suatu hal yang dilematis, sebenarnya, jika akhirnya wanita bekerja didorong oleh tuntutan untuk mengaplikasikan ilmu yang telah ia dapat. Oleh karena itu para wanita muslimah seharusnya mempelajari ilmu yang bermanfaat sesuai dgn kebutuhan wanita dan masyarakat walaupun tidak merupakan keharusan maupun fardu kifayah. Harus ada relevansi antara belajar dengan kebutuhannya sehingga wanita tidak menuntut sesuatu yang tidak diperlukan olehnya atau masyarakatnya. Jika kondisi memaksa hingga wanita musti bekerja di luar rumah, Islam telah memberikan batasannya. Yaitu: harus seizin walinya (ayah atau suami) untuk pekerjaan mubah, seperti mengajar anak putri atau menjadi perawat bagi pasien wanita; Tidak ikhtilat (campur baur) dengan pria atau berkhlawat dengan pria; Tidak bertabarruj dan memperlihatkan perhiasan atau kecantikannya; Tidak bersolek dan memekai parfum; Memakai hijab yang sesuai syari’at.


tempat bekerja wanita yang sesungguhnya dan yang paling mulia adalah di dalam rumahnya


Bagaimanapun juga, tempat bekerja wanita yang sesungguhnya dan yang paling mulia adalah di dalam rumahnya. Disanalah wanita akan senantiasa terlindungi dan dapat lebih dekat dengan Allah manakala menetap di rumah, mencari ridha Allah dengan cara beribadah kepada-Nya, mencurahkan segenap kemampuan untuk mendidik sang buah hati, mentaati suami, dan memberikan kasih sayang kepada anggota keluarga.

Wanita yang hebat, bukanlah mereka yang harus bersaing berebut dunia dengan kaum pria. Wanita yang sukses adalah yang bertanggung jawab dengan tugas utama yang dianugerhakan Allah atasnya: mendidik generasi tangguh masa depan. Paket Umroh Murah Bulan Desember 2015