Sabtu, 13 Juni 2015

dez 1 tahun Tentukan Atheis Día Sekarang Tertunduk Pada Islamic

dez 1 tahun Tentukan Atheis Día Sekarang Tertunduk Pada Islamic







Paket Umroh Akhir Tahun 2015, Mulai dari mini Doctor Jeffrey Lang diinget kepingin tahu. Ia sering mempertanyakan logika sesuatu & mengkaji apa pun berlandaskan perspektif rasional. "Ayah, surga ini hadir? alone tanya Jeffrey mini suatu saat kepada ayahnya terhadap keberadaan surga, sekarang keduanya berlangsung dengan anjing peliharaan mereka dalam pantai. Tidak merupakan suatu kejutan apabila kelak Jeffrey Lang jadi monitor matematika, sebuah otoritas dimana ngak hadir arena selain logika.
Jaman jadi siswa setahun belakangan dalam Notre Atteinte Children . Ever increasing, sebuah SMA Katholik, Jeffrey Lang mengenyam keberatan rasional bersama keyakinan hendak keberadaan Tuhan. Diskusi oleh pendeta sekolah, orangtuanya, & rekan sekelasnya ngak jua sanggup memuaskannya terhadap keberadaan Tuhan. "Tuhan hendak membuatmu tertunduk, Jeffrey! alone sebutan ayahnya sewaktu ia membantah keberadaan Tuhan dalam umur 19 setahun.







berlangsung selama dez setahun ke hadapan








Paket Umroh Akhir Tahun 2015, Ia kesudahannya memastikan jadi atheis pada umur 19 setahun, yg berlangsung selama dez setahun ke hadapan selama menjalani kuliah S1, S2, & S3, sehingga kesudahannya memeluk Islamic.
Termasuk banyak sekarang sebelum ataupun sesudah memastikan jadi atheis, Jeffrey Lang menderita sebuah mimpi. Beserta penuturan Jeffrey Lang terhadap mimpinya ini:
Kami berada sungguh-sungguh sebuah ruangan tanpa perabotan. Tak hadir apa pun dalam tembok ruangan ini yg berwarna putih agak abu-abu.
Satu-satunya 'hiasan' yaitu karpet berpola dominan merah-putih yg menutupi lantai. Ada info jendela mini, selayak jendela ruang bawah tanah, yg terletak tadinya & menghadap ke kami. Cahaya terang mengisi ruangan melewati jendela ini.






Aku cuma sanggup mencermati singkat punggungnya








Kami membentuk deretan. Aku berada dalam deret ketiga. Semuanya pria, ngak hadir wanita, & kami segala berada dalam lantai tadinya tumit kami, menghadap arah jendela.
Terasa asing. Aku ngak memahami adalah juga. Mungkin, aku berada dalam Negara lain. Kami menunduk serentak, muka kami menghadap lantai. Semuanya anteng & hening, bagaikan segala suara dimatikan. Kami serentak kembali berada tadinya tumit kami. Jaman aku mencermati ke hadapan, aku sadar kami dipimpin dengan seseorang dalam hadapan yg berada dalam sisi kiri aku, dalam sedang kami, dalam bawah jendela. Ia berdiri sendiri. Aku cuma sanggup mencermati singkat punggungnya. Ia menggunakan jubah putih panjang. Ia mengenakan selendang putih dalam kepalanya, oleh design merah. Jaman itulah aku terbangun.
Sepanjang sepuluh setahun jadi atheis, Jeffrey Lang banyak saat menderita mimpi yg serupa. Bagaimanapun, ia ngak terganggu oleh mimpi ini. Ia cuma merasa damai sekarang terbangun. Sebuah perasaan damai yg aneh. Ia ngak tahu apa ini. Tak hadir logika dalam balik ini, & sebabnyua ia ngak peduli kendati mimpi ini berulang.
1 setahun lain, sekarang mula-mula saat membantu kuliah dalam Institution to San Fransisco, rato bertemu murid Islamic yg menjejaki kelasnya. Tak cuma oleh sang murid, Jeffrey juga ngak reda lain menjalin persahabatan oleh keluarga sang murid. Agama tidak merupakan jadi topik bahasan sekarang Jeffrey menguras saat oleh keluarga sang murid. Maka setelah banyak saat salah 1 membet keluarga sang murid memberikan Alquran kepada Jeffrey.
Kendati ngak lagi berkeinginan tahu persis Islamic, Jeffrey semenjak membuka-buka Alquran & membacanya. Jaman ini kepalanya dipenuhi bervariasi prasangka.
"Anda ngak sanggup cuma memahami Alquran, bukan sanggup apabila Member bukan menganggapnya serius. Member diharuskan, mula-mula, terkadang benar-benar telah menyerah kepada Alquran, ataupun kedua, 'menantangnya', alone ungkap Jeffrey.





malu, & menantang









Ia lain mendapati dirinya berada dalam tengah-tengah pergulatan yg benar-benar memikat. "Ia (Alquran) 'menyerang' Member, via segera, incredibly own. Ia (Alquran) mendebat, mengkritik, buat (Anda) malu, & menantang. Mulai dari mulanya ia (Alquran) menorehkan garis perang, & aku berada dalam otoritas yg berseberangan. alone "Saya menderita kekalahan parah (dalam pergulatan). Melalui situ jadi benar yakni Sang Pembuat (Alquran) tahu persis aku alangkah baiknya ketimbang data aku sendiri, alone sebutan Jeffrey. Ia mengatakan seakan Sang Pembuat memahami pikirannya. Tiap malam ia menyiapkan sejumlah pertanyaan & keberatan, akan tetapi kerap mendapati jawabannya pada bacaan selanjutnya, seiring ia memahami hal milieu hal Alquran via berurutan.
"Alquran kerap jauh dalam hadapan pemikiran aku. Ia mendelete aral yg telah aku bangun bertahun-tahun kemudian & menjawab pertanyaan aku. alone Jeffrey ditest melawan oleh kerpl??a oleh keberatan & pertanyaan, akan tetapi semakin benar ia takluk sungguh-sungguh pergulatan. "Saya dituntun ke sudut dalam mana ngak hadir lain selain 1 opsi. alone





 Jeffrey mendapati sebuah ruangan mini dalam downstairs






Jaman ini mulanya 1980-an & ngak gede Islamic dalam kampusnya, Institution to San Fransisco. Jeffrey mendapati sebuah ruangan mini dalam downstairs sebuah gereja dalam mana sejumlah mahasiswa Islamic melancarkan sholat. Usai pergulatan panjang dalam benaknya, ia memberanikan data sebagai mengunjungi arena ini.
Segenap quickly pull mengunjungi dalam arena ini, ia mendapati dirinya mengucap syahadat. Usai syahadat, saat shalat dzuhur tiba & ia juga diundang sebagai berpartisipasi. Ia berdiri sungguh-sungguh deretan oleh de cara a mahasiswa berbeda, dipimpin imam yg bernama Ghassan. Jeffrey semenjak menjejaki mereka shalat berjamaah.
Jeffrey beserta bersujud. Kepalanya menempel dalam karpet merah-putih. Suasananya anteng & hening, bagaikan segala suara dimatikan. Ia kemudian kembali berada dalam antara dua sujud.
"Saat aku mencermati ke hadapan, aku sanggup mencermati Ghassan, dalam sisi kiri aku, dalam tengah-tengah, dalam bawah jendela yg menerangi ruangan oleh cahaya. Día sendirian, tanpa barisan. Día mengenakan jubah putih panjang. Selendang (scarf) putih menutupi kepalanya, oleh design merah. alone "Mimpi ini! Aku berteriak sungguh-sungguh hati. Mimpi ini, persis! Aku telah benar-benar melupakannya, & \ aku tertegun & takut. Apakah di sini. mimpi? Apakah aku hendak terbangun? Aku ditest hauptaugenmerk apa yg terjalin sebagai menentukan apakah aku tidur. Krislas dingin mengalir cepat ke seluruh tubuh aku. Bien Tuhan, di sini. nyata! Lalu krislas dingin ini hilang, berganti krislas hangat yg berasal yang sungguh-sungguh. Temperatures arbusto aku bercucuran. alone Ucapan ayahnya sepuluh setahun silam pasti. Ia sekarang berlutut, & wajahnya menempel dalam lantai. Bagian tertinggi otaknya yg selama di sini. berisi seluruh pengetahuan & intelektualitasnya sekarang berada dalam titik terendah, sungguh-sungguh sebuah penyerahan whole kepada Jesus SWT.
Jeffrey Lang merasa Tuhan sendiri yg menuntunnya kepada Islamic. "Saya tahu Tuhan ini kerap dekat, mengarahkan hidup aku, menciptakan kawasan & harapan sebagai menentukan, akan tetapi tetap melalaikan opsi krusial kepada aku, alone ujar Jeffrey sekarang.
Jeffrey sekarang professor jurusan matematika Institution to Kansas & mengenyam 3 putra. Ia membuat 3 buku yg gede dibaca dengan Islamic VERY: Having problems throughout Surrender (Beltsville, 1994); In reality Angels Wonder (Beltsville, 1997); & Getting rid of Each|Healthcare professional|Personal|My own, personal|Search terms|My own , personal|Medical professional|Published|Health care provider|My business|All of my|Of my|Excellent|My own personal|Keyword phrases|A|Offered|Economical|Day-to-day|Web page} Foi: A new Need Help you to (Beltsville, 2004). Ia membantu kuliah dalam gede kampus & jadi pembicara dalam gede konferensi Islamic.







Sukar menjelaskan kepada putra mini






Paket Umroh Akhir Tahun 2015, Ia mengenyam 3 putra, & tidak merupakan sebuah kejutan anaknya mengenyam krislas keingintahuan yg serupa. Jeffrey sekarang diharuskan berhadapan pertanyaan-pertanyaan yg serupa yg dahulu ia lontarkan kepada ayahnya. Suatu hari ia ditanya dengan putra perempuannya yg berusia delapan setahun, Jameelah, selesai mereka shalat Ashar berjamaah. "Ayah, kenapa masyarakat shalat? alone "Pertanyaannya mengejutkan aku. Tak sangka berasal yang putra umur delapan setahun. Aku tahu terkadang respom yg paling benar, yakni Islamic diwajibkan shalat. Akan tetapo, aku ngak kepingin melepaskan harapan sebagai berbagi pengalaman & upah yang shalat. Trik juga, selesai menyusun respom dalam kepala, aku memulai oleh, 'Kita shalat lantaran Tuhan kepingin masyarakat melakukannya', alone "Tapi mengapa, ayah, apa gara-gara yang shalat? alone Jameela kembali menanya. "Sulit menjelaskan kepada putra mini, sayang. Suatu hari, apabila kita melancarkan shalat lima saat setiap hari, aku yakin kami hendak mengerti, akan tetapi ayah hendak servilismo yg terkemuka sebagai menjawab pertanyaan kita.